Corat coret Aja

 
Coretan Ummi
Jejak Sahabat
Jumlah Pengunjung
Mesothelioma
Mesothelioma
Waktu Jakarta
Tetangga
MEMBENTUK PECINTA BUKU
Wednesday, January 10, 2007
Beberapa tahun belakangan ini terdapat kecenderungan yang menarik di kalangan orang tua dan para pengajar. Jika dulu pelajaran membaca diberikan pada saat anak-anak memasuki usia sekolah dasar, sekarang ini justru membaca merupakan salah satu syarat bagi anak-anak untuk memasuki sekolah dasar. Ada beberapa polemik mengenai hal ini, sebagian menyetujuinya namun sebagian lagi menganggap anak-anak usia pra sekolah tersebut belum saatnya diberikan beban untuk belajar membaca.


Terlepas dari perdebatan tersebut, membaca merupakan suatu aktivitas yang sangat berguna bagi anak-anak dan akan terus bermanfaat sampai mereka dewasa. Jika ditelaah secara mendalam, sebenarnya jauh lebih penting membuat anak-anak menjadi orang-orang yang mencintai aktivitas membaca dan juga mencintai buku daripada membuat anak-anak cepat bisa membaca.

Bisa jadi anak-anak yang pada masa kecilnya cepat bisa membaca ternyata melakukannya karena terpaksa; karena para orang tua merasa gusar ketika anaknya yang sudah TK belum mengenal huruf atau mengeja kata-kata. Tekanan dan paksaan tersebut memang dapat membuat anak-anak cepat bisa membaca, namun demikian belum tentu mereka menyukainya. Jadi, anak-anak yang cepat bisa membaca belum menjamin mereka akan menjadi pembaca yang setia di masa dewasanya.

Untuk membuat anak bisa membaca orang tua bisa saja menyerahkan anak-anaknya kepada guru-guru di sekolah atau guru les. Sebaliknya untuk membantu anak menjadi seorang pecinta membaca dibutuhkan usaha orang tua yang sungguh-sungguh., kontinyu, dan dalam waktu yang tidak pendek. Usaha tersebut merupakan bantuan kita dalam meletakkan pondasi bagi anak untuk mencintai aktivitas membaca dan membantu perkembangan anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menumbuhkan kecintaan membaca pada anak-anaknya:


AWALI DENGAN CINTA
Membuat anak mencintai aktivitas membaca bukanlah untuk kepentingan dan kepuasan kita sebagai orang tua, bukan untuk dipamerkan di hadapan orang lain. Usaha yang kita lakukan saat ini adalah demi kebaikan anak-anak di masa depan. Dengan prinsip cinta anda akan lebih mementingkan perasaan dan kebutuhan anak-anak daripada demi kesenangan kita para orang tua. Prinsip ini juga mengajarkan kepada kita bahwa setiap anak adalah unik, mereka memiliki sifat, minat, dan kecenderungan yang berbeda. Cinta juga akan membuat kita menghindari pemaksaan terhadap anak..
MULAI SEJAK DINI
Pada usia di atas 5 bulan, saat bayi sudah dapat duduk dengan tegak adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan buku. Pilihlah buku yang terbuat dari material yang tidak mudah robek dan dengan warna-warni serta tekstur yang menarik. Kadang bayi akan meremas, bahkan menggigitnya. Saat ini sudah banyak tersedia buku-buku untuk bayi dengan berbagai model. Biasanya buku tersebut hanya terdiri dari beberapa halaman bergambar tanpa tulisan sama sekali.

BERBICARA, BERNYANYI, DAN BERMAIN
Bayi sangat suka mendengar suara/ucapan. Berbicaralah sebagaimana anda mengerjakan hal-hal lain sehari-hari, nyanyikanlah lagu-lagu anak-anak, dan lakukan permainan-permainan misalnya permainan jari-jari serta gerak dan lagu. Mereka ikut bergumam saat kita berbicara atau menyanyi di hadapan mereka. Anak-anak menyukai suara-suara yang mereka dengar sebelum memahami keberadaan kata-kata yang tertulis di sebuah halaman buku. Dan seiring perkembangan mereka, secara cepat mereka dapat menangkap konsep dan kata-kata yang pernah mereka dengar.

MEMBACA ITU MENYENANGKAN
Seorang anak tidak akan melakukan sesuatu jika menurut mereka kegiatan tersebut tidak menyenangkan. Perhatikanlah betapa senangnya anak-anak jika diberi kesempatan untuk bermain air, mandi hujan, dan membongkar mainan. Tapi apa yang terjadi jika mereka disuruh membereskan tempat tidur, menyapu?? Menurut mereka itu tidak menyenangkan, hanya menyenangkan bagi orang tua. Menurut seorang Psikolog, kebahagiaan itu berbeda-beda definisinya untuk setiap orang dan definisi kebahagiaan itu sangat dipengaruhi oleh kebahagiaan orang-orang disekitarnya. Orang tualah yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan makna kebahagiaan bagi anaknya. Apakah kebahagiaan itu diperoleh ketika si anak diajak ke mall, makan enak, atau ketika dia melakukan kegiatan positif seperti membaca dan beribadah?? Katakan “hore”, “asyik”, dan kalimat positif lainnya untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Sebaliknya tampakkan ekspresi yang biasa-biasa saja ketika mengajak anak berbelanja, jika anda tidak mau anak anda ketagihan pergi ke mall.

SEDIAKAN WAKTU KHUSUS UNTUK MEMBACA
Cobalah untuk membaca bersama anak-anak setiap hari pada saat tertentu yang telah dijadwalkan. Jika memungkinkan, pilih waktu saat anda dapat rileks dan tidak terburu-buru. Jika anda memiliki lebih dari satu anak, luangkan waktu untuk masing-masing anak secara terpisah, khususnya jika jarak mereka lebih dari 2 tahun. Pada hari yang sibuk, bawalah beberapa buku sambil bekerja/beraktivitas. Meluangkan waktu khusus untuk membaca secara teratur memberikan pesan bahwa membaca adalah sesuatu yang penting dan berharga. Membaca dengan keras bersama anak-anak adalah komponen yang penting dalam perkembangan bahasa dan merupakan salah satu aktivitas penting dalam mempersiapkan anak-anak menjadi seorang pencinta membaca.
SEKALI LAGI…. DONG?!!!
Sebagaimana diketahui oleh para orang tua dan pendidik, anak-anak sering meminta diperdengarkan cerita yang sama berulang-ulang. Mereka senang mengetahui apa yang terjadi berikutnya dan seringkali mempelajari sebuah buku favorit secara baik sehingga mereka dapat mengetahui alur ceritanya sendiri. Cerita favorit itu dapat menggambarkan kecenderungan, minat, dan kebutuhan emosional anak pada saat itu. Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi orang tua untuk bersabar pada fase ini. Anak-anak biasanya siap untuk cerita yang berbeda jika mereka terus-menerus dikelilingi oleh berbagai macam buku.

MEMBACA PERLAHAN-LAHAN DAN EKSPRESIF
Membaca untuk anak-anak bukan hanya berkaitan dengan apa yang dibaca, melainkan juga bagaimana cara membacakannya. Jika orang tua terburu-buru selama membaca cerita atau membaca tanpa antusiasme, anak-anak akan cepat kehilangan minatnya. Cobalah untuk membaca dengan ekspresi dan gunakanlah suara yang berbeda untuk tiap-tiap karakter. Membaca secara santai dengan beberapa jeda memberikan waktu kepada anak-anak untuk mencerna apa yang mereka dengar, memikirkan, dan membayangkan orang-orang, tempat, dan kejadian dalam bacaan tersebut. Pura-pura bertanya atau memberikan komentar yang akan membuat anak secara langsung berpikir, mengekspresikan diri, atau menghubungkan cerita yang dibaca dengan pengalamannya sendiri. Kadang-kadang mengikuti alur cerita anak-anak adalah ide yang baik. Seringkali mereka terbawa alur cerita mereka sendiri dan tidak mau berhenti sehingga mengubah alur cerita dalam buku yang dibacanya.

MEMPERHATIKAN PILIHAN BUKU
Dengan membaca bersama-sama anak, kita banyak belajar tentang jenis-jenis buku yang disukai dan dimengerti anak-anak. Kunjungilah perpustakaan atau bawalah anak-anak ke toko buku dan libatkan mereka untuk menentukan buku apa yang akan dibawa pulang. Tentunya kita pun harus turut menyeleksi bacaan-bacaan tersebut, terutama apakah mengandung unsur-unsur yang dapat menimbulkan dampak negatif pada anak.
Buku-buku yang berhubungan dengan apa yang akan dialami anak-anak pada masa itu adalah cara yang baik untuk mempermudah masa transisi dan mengurangi ketakutan terhadap hal-hal yang akan mereka alami kemudian. Topik-topik seperti toilet training, adik baru, adopsi, atau pindah ke rumah baru dapat dibaca dari berbagai buku yang ditulis khusus dengan bahasa anak-anak.

KELILINGI ANAK DENGAN BAHAN BACAAN
Bahan-bahan bacaan dapat diperoleh dengan berbagai cara, bisa dibeli sendiri di toko buku atau meminjam dari perpustakaan. Anak-anak senang memiliki buku-buku yang dapat mereka baca kapanpun mereka inginkan. Pertimbangkan pula untuk berlangganan majalah anak-anak, mereka akan sangat merasa diistimewakan ketika memperoleh kiriman khusus untuk mereka. Berbelanja buku-buku bekas pun dapat menjadi alternatif yang masuk akal jika budget anda terbatas.

JANGAN PAKSA ANAK
Memaksa anak untuk membaca dapat mengakibatkan resistensi pada diri mereka terhadap aktivitas tersebut, karena menganggap aktivitas tersebut bukan sesuatu yang menyenangkan. Pada beberapa sekolah di luar negeri, anak-anak diberikan bacaan berupa komik atau majalah hiburan setelah PR mereka selesai. Biarkan anak-anak membaca bacaan semacam itu, yang penting mereka membaca. Jika anak-anak melakukan kesalahan ketika membaca dengan suara keras, jangan memotongnya (dengan maksud membetulkan). Bisa jadi teguran anda membuatnya malu dan tidak mau membaca lagi. Jadi selama kesalahan itu tidak mengubah makna, biarkan saja.

BERIKAN PENGHARGAAN/APRESIASI ATAS USAHA ANAK
Tidak ada yang lebih penting untuk membentuk seorang pembaca selain menunjukkan antusiasme yang nyata dan tidak dibuat-buat. Mintalah anak-anak membaca di hadapan anda, adiknya, atau di hadapan tamu. Bicaralah kepada anak-anak tentang apa yang mereka baca dan berikan respon positif. Beberapa orang berpendapat bahwa memberikan hadiah berupa buku pada saat-saat yang istimewa juga merupakan cara yang baik untuk membentuk persepsi bahwa buku merupakan sesuatu yang berharga dan pantas diharapkan.

UNTUK ANAK-ANAK YANG TIDAK SUKA MEMBACA
Jika anak-anak tidak suka membaca, anda dapat menariknya dengan melakukan aktivitas lain seperti membuat prakarya berupa sebuah buku dari kertas karton atau kain berbentuk persegi panjang. Halaman-halaman buku tersebut dapat digambari atau ditempeli berbagai macam gambar. Anda juga dapat menempelkan pasir, kain, atau material bertekstur lainnya pada gambar-gambar tertentu. Kemudian tulislah kata-kata dalam ukuran besar di bawah gambar-gambar tersebut. Akhirnya, satukan halaman-halaman tersebut menjadi sebuah buku dengan stapler besar, melubanginya, atau dengan menjahitnya.
Created on 11/29/2004 4:48 PM

Labels:


baca selengkapnya..
posted by ummina daffawwaz @ 10:34 PM   0 comments
About Me

Name: ummina daffawwaz
Home:
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Template by

Blogger Templates

BLOGGER